Budaya Makanan Asia Timur China Part 1
A Bite of China episode 04: A Taste of Time Part I
Waktu adalah teman dekatnya makanan.
Waktu juga diketahui sebaik sebagai musuh dalam penyimpanan makanan, meskipun
sekarang terdapat metode penanganan yang bervariasi. Pengawetan biasa, kering
angin, pengawetan dengan alkohol, pengasapan dan metode lama lainnya. Tidak
hanya kesegaran yang diinginkan, namun mengejutkan juga menciptakan rasa
(flavor) yang sama sekali berbeda. Terkadang rasanya lebih lezat daripada rasa
aslinya. Sampai sekarang, makanan yang dibuat dengan waktu yang panjang masih
mempengaruhi diet sehari-hari masyarakat Cina. Makanan tersebut juga menyimpan
banyak perasaan speasial yang dimiliki seluruh bangsa Cina. Rasa, dunia dan umat
manusia.
Gambar 1 Kimchi
Kimchi
Suatu pagi buta di musim gugur, air
di sungai Hulan tua mengalir melalui alam liar. Muaranya mulai dari yang lebih
rendah gunung Khingan mengalir sampai ke Sungai Songhua. Sungai tua ini sejak
zaman dulu sudah membasahi tanah dataran Songnen bagian timur yang luas,
membawa orang untuk tinggal di sana. Ketika September, tumbuhlah beras yang
berkualitas tertinggi di Cina di atas tanah hitam subur pada kedua sisi sungai.
Setelah dipanen ketika musim gugur,
tanah tersebut akan ditutupi oleh salju sehingga menjadi lautan putih yang
mati.
Selama musim dingin yang panjang,
masyarakat lokal menyimpan kubis Napa paada awal musim dingin. Orang Korea
menyebutnya “kimchi” sebagai makanan utama di musim dingin. Meskipun sekarang
ini tidak sulit mencari sayuran segar di musim dingin, tapi acar kimchi unik
ini telah menjadi bagian dari kehidupan
dari setiap penduduk lokal yang dikenal baik oleh dunia.
Kim Sun-hee tinggal di Beijing. Dia
tinggal dan bertumbuh besar di sekitar sungai Hulan. Bagi nya, kesan dari
kampung halamannya adalah flavor kimchi yang tidak pernah terlupakan olehnya.
Dia sudah lama tidak pulang ke rumah orang tuanya sekitar 2 – 3 tahun. Ingatan
sekejap seperti menyambutnya sehingga membuat suasana hati menjadi baik dan
terasa menakjubkan.
Orang tuanya Kim Sun-hee sudah
tinggal bersama di situ selama 40 tahun. Karena sayuran segar jarang ditemui
ketika musim dingin. Jadi ketika akhir musim gugur, orang bagian timur laut
biasanya mengawetkan dan menyimpan sayuran segar. Zaman sekarang, ibu-ibu menjemur
dibawah matahari dan mengawetkan hasil panenannya dari kebunnya. Lalu
mengirimkannya ke anak-anaknya yang tinggal di kota besar.
Gambar 2 Cabai
Keterangan Cabai bertumbuh dengan baik dan ada warna kekuning-kuningan pada cabai
tersebut.
Gambar 3 Sawi
Setiap awal bulan Juli, ibu-ibu menabur benih sawi Napa di kebun.
Hasilnya sawi bertumbuh dengan akar yang
kokoh dan daun yang lembut. Sawi yang seperti itu paling bagus untuk dibuat
menjadi kimchi. Hari ini adalah pertamakali bagi anaknya untuk belajar membuat
kimchi dari ibunya. Langkah-langkah membuat kimchi adalah
- Pertama, memilah daun sawi yang sudah jelek dan masih
bagus. Daun yang sudah jelek dibuang karentidak dapat digunakan untuk membuat
kimchi.
- Memotong bagian ujung sawi yang paling bawah dan membelah
sawi menjadi dua bagian dengan arah
verical
- Sawi direndam dalam air garam untuk menghilangkan air
yang ada pada sawi
- Lalu sawi ditaruh ke dalam guci dan permukaan atas diganjal
dengan batu
Membuat kimchi adalah hal penting
yang dilakukan seluruh penduduk sebelum musim dingin. Di pagi hari, segala
macam persiapan sudah dimulai, seperti pengolesan bumbu. Bumbu adalah langkah
yang paling penting dalam membuat kimchi. Bumbunya termasuk cabai, apel, pir
China, kecap ikan, udang (ebi) dan sebagainya. Setiap keluarga memiliki resep
kimchinya sendiri. Namun yang terpenting adalah bubuk cabai segar.
Orang Korea membuat kue beras tumbuk
(Tteok) untuk beberapa acara atau perayaan. Beras ditumbuk dengan palu kayu sampai
halus, basah dan lengket. Kue beras yang lembut dan manis ini dan kimchi segar
dan garing ini merupakan kombinasi yang sempurna. Para ibu rumah tangga memiliki pemahaman
diam-diam dan membantu sesama untuk membuat kimchi. Aroma pedas dapat tercium
dari setiap sudut halaman rumah.
Setiap keluarga di desa ini memiliki
tempat penyimpanan sayurnnya sendiri. Dalam dua minggu, asam laktat memulai
fermentasi sawi segarnya yang akan menjadi kimchi.
Kim Sun-hee sudah pernah berkunjung
ke Tibet, Korea dan negara lainnya. kebanyakan di negara tersebut memiliki
bunga seperti ini. Terkadang ketika ia melihat bunga itu, ia merasa senang dan seperti
mengingat masa kecilnyaa kembali.
Merasakan kesegaran adalah keinginan
yang kekal. Namun setelah bertahun-tahun merasakan hal yang sama, flavor yang dihasilkan
dari pengawetan lebih lezat dari kesegaran. Dalam guci yang berbeda ini,
semakin lama diawetkan maka semakin banyak flavor yang terbentuk.
Kimchi menjadi menu utama untuk makan malam hari ini.
Orang Korea membuat banyak jenis olahan kimchi. Setiap jenis kimchi membawa
rasa yang bervariasi. Rasa segar dari
hidangan dingin, rasa dan aroma gurih dari hidangan panas. Para ibu rumah
tangga percaya bahwa kemampuan masak memasak mereka sendiri adalah yang
terbaik. Salah satu hidangan panas adalah bakwan
video bisa di lihat di sini
video bisa di lihat di sini
Komentar
Posting Komentar