Gizi Ibu Hamil

Kehamilan normal akan berlangsung selama 38-40 minggu. Kehamilan dapat dideteksi dengan memeriksa kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) di dalam urine. Ketika seseorang hamil dapat mengalami perubahan sistem endokrin, sistem pencernaan, ginjal-saluran kemih dan sistem kardiovekular.

Perubahan sistem endokrin meliputi peningkatan hormon dan pembesaran kelenjar paratiroid. Peningkatan hormon seperti HCG,HPL, HCT, estrogen, dan progesteron dibutuhkan karena memiliki fungsi masing-masing. HCG (human chorionic gonadotropin) digunakan untuk mempertahankan korpus luteum, HPL (Human Placental Lactogen) digunakan untuk metabolisme zat gizi, HCT (Human Chorionic Thyrotropin) digunakan untuk percepatan kegiatan kelenjar tiroid, estrogen digunakan untuk perbesaran uterus, metabolisme asam folat, dan progesteron digunakan untuk penumpukan lemak ibu.

Perubahan sistem pencernaan terjadi karena adanya peningkatan motilitas saluran cerna seperti perubahan kondisi asam lambung, metabolisme protein, lemak dan karbohidat.
  1. Produksi asam lambung, terutama trimester 1 sangat bervariatif dan refluks lambung sering terjadi (khususnya trimester 3). Hal ini mengakibatkan air banyak terserap sehingga ibu hamil sering mengalami sembelit.
  2. Metabolisme karbohidrat berubah menjadi lebih cepat dan karbohidrat yang dicerna lebih banyak terserap, sehingga kebutuhan janin tercukupi. Pola makan tidak diperhatikan maka dapat memicu terjadinya diabetes selama masa kehamilan.
  3. Metabolisme lemak meningkat dapat mempengaruhi hormon selama kehamilan yang dapat mengurangi nafsu makan. Dalam metabolisme lemak, HPL melakukan lipolysis dan memperbanyak asam lemak bebas di dalam tubuh. Hal tersebut dapat menghambat kerja insulin sehingga kemungkinan akan terjadi diabetes.
  4. Apabila asupan makanan kurang secara berkepanjangan tubuh akan memproduksi keton yang dapat menyusup ke urine serta cairan amnion. Jika tercampur dengan cairan amnion atau air ketuban, kondisi tersebut dapat mengganggu perkembangan saraf janin.

Perubahan kerja ginjal seperti peningkatan General Filtration Rate yang dapat mencapai sebesar 50% sehingga jumlah urine yang diekskresikan tiap hari tidak berubah namun frekuensi pengeluaran urin menjadi lebih sering sehingga ibu hamil mengalami beser. Perubahan sistem kardioveskular seperti peningkatan volume darah. Pada  trimester I, volum darah meningkat, namun mengalami percepatan pada trimester II dan melambat pada trimester III. Pertambahan volume darah tergantung kondisi tubuh ibu. Jika tubuh ibunya kecil, maka hanya meningkat sebesar 20%. Sedangkan yang bertubuh besar dapat meningkat hingga 100%. Kadar besi dalam tubuh ibu menurun sehingga harus mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi.

Kecukupan gizi dapat dilakukan sebelum dan sedang kehamilan agar tidak mengalami hambatan apapun ketika hamil. Namun status gizi sebelum kehamilan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kecukupan folat, besi, kalsium; jarak kehamilan; lingkar lengan atas (LILA) dan indeks masa tubuh (IMT). Jarak kehamilan yang baik adalah 2 tahun, lingkar lengan atas yang normal adalah lebih besar dari 23,5. Sedangkan faktor status gizi ketika hamil dapat adalah pekerjaan fisik ibu, kecukupan zat gizi selama kehamilan dan ada/tidaknya penyakit infeksi. Jika terjadi infeksi ketika hamil, maka asupan gizi yang dibutuhkan lebih banyak dari biasanya karena gizi tersebut digunakan untuk memperbaiki infeksi tersebut.

Komentar

Postingan Populer