Budaya Makanan Asia Timur China part 2

Suka atau tidak, manusia akan selalu maju melangkah menemui hal-hal baru dan disaat itu terjadi, manusia yang selalu membutuhkan makanan juga akan tetap membawa teknik memasak mereka dan diantara semua perubahan yang ada, kebiasaan manusia untuk berubah mengikuti perubahan adalah salah satu yang tidak berubah.

Madu Tibet
-          Gastrodin dan jamur reishi adalah salah satu hasil panenan yang penting yang juga merupakan faktor ekonomi yang penting bagi pemuda2 Tibet, namun musim panen hanya berlangsung selama sebulan.
-          Perlu diingat bahwa dalam hidangan khas Cina, madu merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam membuat makanan maupun camilan (deserts). Madu diperoleh dari pohon yang sangat tinggi (setara dengan bangunan 10 lantai). Orang Tibet melubangi dengan menggunakan kapak dan membakar tanaman yang (supaya menghasilkan asap yang akan mengganggu lebah-lebah tersebut). Kemudian anak lelaki yang memanjat pohon (menggunakan akar pohon sebagai pengaman) untuk mengambil madu dan dibawa menggunakan keranjang anyaman.

Madu Daerah lain
-          Proses mendapatkan madu adalah perjalanan yang panjang sejauh ribuan mil. Apalagi zaman dahulu, dimana fasilitas akomodasi dan transportasi masih minim. Maka dibuatlah, suatu makanan yang disebut sebagai makanan jalanan (road dish) untuk mengurangi rasa rindu ketika jauh dari rumah.
-          Salah satu hidangan yang umum dibuat sebagai bekal adalah sapo tahu. Menggunakan bahan yang mudah didapat dan memberikan nutrisi yang baik. Wanita memasak dan suami mencarikan bahan-bahan tambahan seperti ketumbar, daun mint, dan lainnya untuk ditambahkan dalam hidangan.
-          Sebelum munculnya transportasi, kebanyakan peternak lebah menghabiskan waktu selama 11 bulan di jalanan dengan membawa sekitar 10 ton lebah yang dimuat di atas kereta 2 jam sebelum matahari terbit. Hal yang sama masih dilakukan hingga sekarang, namun seiring dengan berkembangnya kemajuan transportasi, pengangkutan lebah sekarang dilakukan dengan menggunakan truk.

Gandum
-          Ketika musim panen, warga setempat memanen gandum dengan metode tradisional-celurit dan tenaga manusia masih belum tergantikan dengan keberadaan mesin modern. Diaplikasikan pada berbagai macam hidangan. Karakteristik pada saat baru dipanen kemudian langsung diolah akan memiliki karakteristik rasa manis.
-          Gandum dengan kualitas baik dapat menghasilkan mie yang memiliki tekstur dan rasa yang mengundang selera. Untuk membuat mie yang enak juga diperlukan kompor dengan kapasitas panas yang tinggi. Saus yang digunakan untuk hidangan mie dibuat dari jamur hitam, wortel, dan tahu sutra. Sambal jahe yang disediakan umum dijadikan tambahan yang paling cocok dengan semangkok mie. Menurut penduduk sekitar, mie yang dihidangkan menggambarkan penjamuan terhadap para petani yang sudah seharian bekerja di ladang dan secara nutrisi, asupan karbohidrat yang tinggi setelah aktivitas yang melelahkan dapat membantu menjaga tingkat nitrogen dalam tubuh.

Seafood
-          Nelayan pesisir menghidangkan mie dengan kepiting rebus sebagai makan malamnya dan menurut mereka, hal ini sebanding dengan pekerjaan mereka setelah 6 jam. Umumnya kepiting yang ditangkap yang tersangkut pada jala dan sebagian dimakan di kapal dan sebagian lainnya dibawa ke pasar untuk kemudian dijual ke restoran-restoran.
-          Gurita muda muncul ketika pasang tinggi dan bersembunyi ketika pasang surut. Daging dari gurita yang dimasak memiliki kekenyalan yang khas dan menyerap rasa dari bumbu-bumbuan yang digunakan dalam pemasakan. Hidangan ini menjadi salah satu kebanggaan dari nelayan lokal pada daerah tersebut.
-          Ikan glodok ditangkap oleh orang yg kemampuan cukup tinggi atau sudah terlatih 5 tahun karena ikan ini sulit ditangkap (mudah terganggu dan akan bersembunyi ketika merasa terancam). Ikan glodok memiliki tekstur yang empuk dan kaya akan cita rasa. Pengasapan ikan glodok dengan jerami yang dibakar menghilangkan minyak pada ikan. Setelah dikeringkan ikan tersebut dapat digunakan sebagai tambahan pada hidangan2 tertentu untuk memberikan karakteristik rasa yang beragam tanpa menutupi karakteristik rasa dari hidangan aslinya. Umumnya mengonsumsi ikan maupun gurita untuk merasakan adanya penghargaan untuk diri sendiri setelah melakukan pekerjaan yang berat setiap harinya.

Jamur sitake
-          Tumbuh di pegunungan terutama pada ketinggian diatas 2400 kaki, pengembunan yang terjadi pada air dan meresap pada bahan pangan yang dapat diambil memberikan kelezatan yang unik pada tiap bahan yang ada
-          Jamur shitake yang tumbuh pada kayu pohon mati dan disebut sebagai jamur terlezat di dunia. Sekarang banyak jamur shitake yang dijual secara komersil, menurut penduduk sekitar rasanya tidak selezat yang tumbuh secara alami di daerah pegunungan. Walaupun jamur tidak memiliki penampilan yang baik, jamur memiliki rasa dan nutrisi yang menurut beberapa orang lebih lezat dibandingkan bahan pangan yang umum dihidangkan.

Shandong
-          Shandong pancake (mirip dengan kulit lumpia di Indonesia) terbuat dari ubi yang digiling atau jagung dan sorgum. Pemasakan kue tersebut di daerah ini masih menggunakan teknik yang tradisional, yaitu dengan meratakan adonan pada lempengan bundar yang dipanaskan. Panas dari pemasakan tidak boleh terlalu tinggi, karena akan menyebabkan adonan rusak, terlalu dingin maka adonan akan lengket pada lempengan. Setelah dimasak, adonan yang telah harum kemudian diangkat dalam bentuk lempengan yang besar.
-          Lempengan kue ini kemudian dapat dimakan dengan daun bawang (dibalut seperti bentuk burito). Tekstur dari kue lembaran kue ini sangat keras dengan rasa yang manis sehingga umumnya orang tua dengan rahang yang tidak terlalu kuat tidak memakan makanan ini.

Fermentasi
-          Beras yang masih lengket dicuci dan disteam sebelum ditambahkan ragi untuk difermentasi. Sambil menunggu proses, keluarga mencari ikan di sekitar sawah. Ikan kemudian dibersihkan dan disiapkan di kompor untuk kemudian diasapi. Setelah diasapi, ikan kemudian dikering anginkan sekaligus membantu proses fermentasi ikan untuk menghasilkan campuran rasa yang unik. Hasil fermentasi dari bahan-bahan tersebut memberikan rasa yang manis dan asam yang menyegarkan. Nasi kemudian dicampurkan dengan garam dan cabai untuk kemudian dibungkus dengan daging ikan yang telah dikeringkan untuk langsung dikonsumsi maupun dibakar lagi terlebih dahulu.
-          Bumbu hidangan ini hanya datang sekali dalam setahun yaitu dimana cabai dan jahe yang tumbuh di dataran setempat dalam masa panen dan bahan tersebut harus digunakan dalam keadaan segar.

-          Umumnya hidangan ini disiapkan ketika orang tua datang ke rumah setelah perjalanan jauh dan hidangan ini merupakan hidangan yang emosional dan melepaskan rindu. Orang tua membawa sebagian dari bumbu yang dibuat oleh keluarga untuk mengingatkan rasa yang familiar dari rumah.

Komentar

Postingan Populer